Jumat, 04 September 2020

Hari ke-2 Komunikasi Produktif: Yuk, Kita Mandi Atha!

Kegiatan mandi setiap hari, merupakan  'tugas besar'. Rasanya, setengah to-do-list pagi saya sudah selesai jika Atha sudah mandi, berpakaian rapi dan wangi. Kenapa? karena membuat Atha mandi itu sungguh menguras tenaga. Biasanya, selalu ada drama baik teriakan saya atau tangisan Atha. Tidak hanya di pagi hari, sore hari pun tak jauh berbeda situasinya.

Di hari ke-2 tantangan ini saya mengambil tema mandi sebagai temuan yang harus coba dieksekusi dengan komunikasi produktif (kedepannya akan disingkat dengan komprod).

Mengubah aktivitas mandi menjadi tantangan, bukan beban.

1. Mandi Pagi
Pagi tadi, saya mencoba mempraktekkan beberapa poin komprod kepada Atha ketika mengajaknya mandi. 
Memposisikan tubuh sejajar, menatap matanya, dan berdiskusi dengannya tentang mandi pagi. Kebetulan dia kebelet pipis, dan setenha bajunya sudah dilepas karena saya mau mencuci baju..hihi.

Seperti dugaan saya, Atha menolak.
Saya kembali mengajaknya bicara sembari menatap mata. Kemudian saya menyampaikan kenapa Atha lebih baik mandi sekarang: sudah setengah lepas baju, air mandi sudah siap, lebih cepat mandi maka lebih cepat main. Tentunya juga mempertahankan ketenangan dan intonasi agar tidak nge-gas.

Hasilnya? 
Beberapa kali membujuk, menyampaikan benefit dan ..berhasil! Mulus, tanpa tangisan!

2. Mandi Sore
Mandi sore juga aktivitas yang tidak kalah seru untuk ditaklukan. Malah biasanya lebih banyak drama dan air mata. Bangun tidur memang Atha sering sekali malah rewel, apalagi bangun kesorean dan terlihat temannya sudah bermain di depan. 

"Mandi? "
"Kenapa harus mandi? "
"Atha nggak mau mandi! Atha mau mandi sama Abi ajaaaaaa" (kalau abinya nggak ada di rumah)
"Atha mau mandi sama umi ajaaaaaaa!!" (kalau umi lagi rempong masak)

Kebayang? Wkwkwk..
Sore ini bangun tidur mulus..tenang. Terdengar suara anak-anak di depan. Atha segera berlari, melihat siapa yang sedang bermain. Hari sudah sore, sebentar lagi magbrib dan Abi belum pulang juga. 

Mulailah drama babak ke-2 dimulai..
Diajak mandi ditolak. Diberi penawaran tidak disambut. Umi selesai memandikan Ruby, dan saatnya Atha mandi tetapi masih menolak. Malah merajuk, menangis. Atha tidak mau mandi karena sudah mau gelap. Kalau mandi, nanti temennya keburu pulang. 

Kali ini saya sempat hilang kesabaran. Akhirnya saya paksa, setelah saya sampaikan kenapa harus mandi. Segera mandi agar tidak keburu malam. Saya masih menjaga intonasi tetap rendah, bahkan ketika dia sudah mulai menangis menolah keramas. Saya kembali menegaskan bahwa tadi pagi Atha sudah berjanji untuk keramas ketika mandi sore. Pecahlah tangisan..saya lanjutkan mandi hingga selesai. Drama tangisan masih berlanjut hingga pakai baju dan mengajak umu nongkrong di teras padahal sudah maghrib.

Singkat cerita akhirnya keinginan main sore sudah teralihkan. Dan drama mandi hari ini berakhir sudah.

Apa yang akan saya lakukan besok terkait mandi?
Masih akan mencoba agar kegiatan mandi tidak terus menerus menjadi beban baik bagi Atha maupun saya sendiri. Saya harus banyak berlatih agar dapat mempertahankan pola komprod yang ampuh saya rasakan manfaatnya. Dua hari ini, frekuensi ngomel saya menurun drastis! Rupanya kesadaran dan niat untuk menerapkan komprod itu bisa membuat saya melakukan upaya untuk bersabar dalam berkomunikasi dengan Atha.

Bintangku hari ini....

Hari ini saya mengapresiasi diri saya dengan 3 bintang!
🌟🌟🌟
3 bintang untuk bertahan dengan intonasi suara, helaan napas panjang, dan drama tangisan yang lebih singkat. Semangat untuk besok!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar