Kamis, 17 September 2020

Hari ke-15 Komunikasi Produktif : Akhir Zona Pertama

Lima belas hari sudah tantangan komunikasi produktif berlangsung. Hari inj menjadi titik persinggahan pertama perjalanan panjang bab komunikasi yang tantangannya tak pernah ada habisnya. Belum sempurna memang, tapi ada kemajuan...

Masih lekat di ingatan saya dua minggu lalu saya menuliskan temuan demi temuan:

Atha susah mandi.
Drama bangun tidur.
Drama makan.
Dan episode episode drama lainnya yang entah harus diberi judul apa.

Di minggu awal saya menempatkan Atha sebagai Objek. Sumber temuan, permasalahan. Tetapi di tengah perjalanan saya menyadari bahwa saya lah yang 'belum selesai' dengan diri saya sendiri. Saya menciptakan ekspektasi, yang berujung kecewa karen Atha tidak bisa memenuhi.

Untung saja saya segera menyadari. Bahwa sebelum menerapkan komunikasi produktif kepada Atha, saya harus berdialog dengan diri saya terlebih dahulu. Lalu saya mencoba berdiskusi dengan diri, mengungkapkan apa yang saya resahkan..lalu mencoba mengubah cara berpikir. Menjadikan masalah menjadi tantangan, adalah sebuah kata kunci.

Saya mulai mencoba untuk berdialog dengan diri sendiri. Me-reset bayangan tentang bagaimana bereaksi ketika Atha melakukan hal-hal yang tidak sesuai harapan. Saya melakukan re- framing, mencoba melihat masalah dari sudut pandang berbeda. Tidak berlarut fokus pada masalah, tetapi fokus pada mencari solusi. 

Ternyata memang menjadi lebih mudah. Segalanya tampak tak semenakutkan sebelumnya. Agaknya, saat ini saya tidak akan bisa menjadi perfeksionis yang mamlu membereskan semua. Saya mulau menerima bahwa ada hal-hal di luar kendali, dan tidak semua harus diselesaikan saat itu juga dengan paripurna.

Saya mulai bisa menerima rumah yang berantakan karena mainan. 
Saya mulai bisa menerima bahwa saat ini fokus pada anak-anak lebih penting daripada memikirkan cucian.
Saya mulai menerima perasaan lelah yang saya rasakan, sehingga saya memberikan waktu bagi diri saya beristirahat sejenak.

Lalu berusaha mencari solusi

Saya berusaha bangun lebih pagi.
Saya berusaha fokus menyelesaikan satu hal dalam satu waktu.
Saya mulai membuat prioritas.
Saya belajar bersabar mengikuti proses Atha.
Saya belajar menahan emosi, ketika Atha belum berfokus pada apa tang saya sampaikan.
Saya belajar menggunakan kalimat produktif dibanding berteriak dan mengancam.
Saya belajar 'menikmati' waktu bersama anak-anak, daripada sekedar menjalani rutinitas harian dan menyelesaikan semua pekerjaan.

Perlahan, saya merasakan memang ada yang berubah. Semuanya memerlukan proses, dan konsistensi. Semoga meskipun tantangan ini berakhir, penerapamnya bisa terus saya lakukan. Practice makes perfect, right?

Bintang untukku hari ini
🌟🌟🌟🌟

Siap melaju ke tantangan berikutnya, Bismillah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar