Senin, 04 Juni 2012

Janji Pada Mendung


Hujan jatuh satu tetes. Tepat ketika Rangga berbalik meninggalkanku tanpa sepatah katapun. Lalu hujan jatuh dua tetes, bersama titik hangat yang tiba-tiba ikut meramaikan pipiku. Lalu hujan jatuh tiga tetes, ketika meskipun aku ingin berlari kakiku terpaku melekat pada bumi. Lalu hujan turun entah berapa ribu tetes, bersama isak tangis terakhir yang kutumpahkan hari itu.

Hujan selalu turun ketika aku teringat Rangga. Seolah ikut berhitung, satu..dua..tiga..menjemput mataku yang merebak. Padahal pada mendung aku telah berjanji, takkan lagi membuatnya meneteskan rintik karena Bunganya kembali mengingat Rangga. Pada mendung aku juga telah berjanji, takkan membuatnya menumpahkan deras karena membiarkan bunganya layu, hanya karena Rangga.

Lalu pada mendung aku terus berjanji, perlahan menghadirkan mentari agar kelabu berganti biru.

6 komentar:

  1. Ooowww jadi namanya rangga..??
    Kapan nih aku dikenalkan. :p

    BalasHapus
  2. yak..dilihat lebelnya ya mas..cer-pen itu..fiktif belaka...;p

    BalasHapus
  3. Awwaaass kon yo, maen rahasia2an saiki,, hahahaaa

    BalasHapus