Jumat, 03 Februari 2012

Sedikit Cerita tentang CinTA


Hari ini adalah pertemuan pertama kelas penuh cinTA setelah tertunda sejak Rabu dan sejak pagi tadi. Dosen pertama yang masuk hari ini adalah pak Susanto, yang biasanya memunggawai permasalahan manajemen. Beliau banyak menjelaskan tentang desain yang berorientasi pasar, memang basic beliau adalah pemasaran. Meskipun pada awalnya saya bosan setengah hidup mendengarkan teori pemasaran, namun akhirnya pada hal ini lah saya jatuh cinta.

Desain adalah hidup saya selama hampir 3,5 tahun terakhir. Kadang salah disebut seniman, dicibir karena selalu santai dan selalu tidak dipercaya jika juga punya waktu sibuk. Intinya, masih sering dipandang sebelah mata lah
Tapi yasudahlah, toh saya sangat bersyukur dengan semua ini. Namun entah kenapa, untuk menjadi seorang desainer beneran rasanya masih sangat jauh. Dan passion saya pun sejak awal..perlu ditanyakan kembali. Orientasi saya bukan jadi top desainer seperti alvin atau theo, tapi pada sociopreneur seperti singgih. Saya tidak pernah menolak menjadi desainer, saya juga sangat kepengin menjadi desainer top, tapi tidak semata-mata sendiri. Saya ingin mengajak serta para tetangga, saudara-saudara..pemberdayaan masyarakat menjadi cita-cita saya. 

Kembali pada Pak Susanto, tanpa beliau yang memaksa kami untuk mencoba berwirausaha mungkin saya hingga kini belum lagi jatuh cinta. Dunia wirausaha memang penuh dengan hal-hal yang serba tidak pasti. Tapi itu berarti membuat kita terus berpacu. Satu titik lagi menuju passion yang saya cari. Deklarasi ini mungkin kelak bisa mengingatkan ketika tengah terpuruk. Betapa cinta bisa menjadi sumber keyakinan. Cinta pada Rabb akan membawa kita pada keyakinan teguh. Cinta adalah langkah awal, untuk memulai perjalanan. Ya Rabb, aku mencintai jalan ini untuk mendekat lagi ke jalan-Mu. Jalan bakti untuk menegakkan tugas menjadi khlaifah di muka bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar