Selasa, 04 Oktober 2011

#4 Malam Minggu Rasa Keju

Glek!, saya menelan ludah melihat gundukan keju di depan mata. Bukannya saya kalap ingin segera menyikatnya sampai tandas, tapi saya justru meragukan kemampuan saya malam itu. "Gila ini mah..." batin saya dalam hati.

Bukan pertama kalinya saya melihat dengan mata kepala besarnya porsi mi rebus ditimpa keju di salah satu warung yang terkenal di Bandung ini. Hanya saja, seringkali saya lebih memilih roti atau pisang daripada segunduk mi rebus. Tapi malam itu, perut saya yang memang lapar menggoda saya memesan seporsi mi rebus keju yang berakhir dengan tatapan tidak percaya. "MasyaAllah...........banyak bener ini..."
Sesendok demi sesendok, saya berusaha menelannya pelan-pelan. 

Setengah jalan, makan malam saya ini serasa tantangan di reality show. Perut saja sudah mulai memasang alarm penuh. Muti, oknum yang mengajak saya makan di tempat ini hanya tertawa-tawa melihat muka saya yang tersiksa demi menghabiskan semangkuk mi rebus kuah keju ini. Bagaimanalah..saya bukan tipe orang yang bisa menyisakan makanan, maklum..sifat mahasiswa saya sudah sangat mendarah daging. Akhirnyaaaa....sampai juga suapan terakhir, dengan penuh perjuangan saya bisa menghabiskan porsi maut makanan ini.
Mie rebus tertimbun gunung keju

roti panggang tertimbun keju (lagi)
Ada yang tersisa, sepiring roti panggang yang tertimbun gundukan keju rupanya masih tersisa di depan kami. Awalnya kami sok-sokan menambah pesanan agar ada cemilan sembari menunggu makanan datang. Rupanya dugaan kami salah, seporsi roti panggang ini hanya tersentuh secuil kecil di pinggir kanan kirinya. Kami tidak memiliki daya kuasa lagi untuk menyentuhnya...tidak malam ini, setelah semangkuk penuh mi rebus dengan toping gundukan keju di atasnya. Tidak.

Akhirnya kami memutuskan untuk membungkus roti panggang yang tersisa, dan menghibahkannya pada Friska yang menerimanya dengan hati berbunga-bunga. Hmm..malam minggu itu masih berlanjut dengan berbagai adegan yang akan disimpan sebagai konsumsi pribadi :P. Terimakasih telah menyimak.

*Friska adalah adek kos paling muda yang selalu jadi korban pembulian di kosan.
**Kami makan mi bertiga setelah sempat berdebat ingin makan apa di sepanjang jalan kebon bibit hingga jalan Dago, dengan tokoh yang belum disebut: Niken.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar