Sabtu, 14 Maret 2015

Cantik!


Akibat ngoprek blog mbak Leija dan menemukan ini,saya jadi kepingin nulis, hehehe. Jangan serius-serius ya bacanya, hahaha

Bicara tentang make up, saya ini apalah, nggak mudheng sama sekali. Padahal seharusnya kaum hawa identik dan gandrung ya dengan 'senjata' yang satu ini, tapi saya..emm..sebenarnya suka juga, tapi biasa aja, haha. Dibandingkan dengan teman-teman saya yang sudah biasa ber make-up dalam keseharian, saya tipe orang yang cenderung 'polos'. Cukup dengan pelembab, macam krim siang gitu lah..bedak tipis puk-puk dan lip gloss saya sih sudah pede saja ke mana-mana. Ibu saya bahkan sering komentar: "Kamu nggak bedakan ya?" saking nggak niatnya nempelin bedak ke muka.

Beneran nggak pernah make up-an? Eyeliner dan eyebrow? hmm..kadang pakai sih di acara tertentu, tapi beresinnya itu alamaaak..malesi. Makin cantik sih, (pede banget) tapi nggak tahan repot bersihinnya. Lipstick? pakai yang warna bibir jadi nggak kelihatan, haha..nggak guna tapi ya sudahlah. Saya punya lho lipstick warna pink gitu, dulu beli karena pengen aja beli. Hasilnya, nganggur sampai sekarang. Abis, saya selalu merasa aneh dan nggak saya banget pakai lipstick pink, nggak cuma pink sih sebenarnya..semua lipstick. Kaya nggak saya banget gitu.

Dari dulu memang citra saya (citraa..body lotion kali) mbak-mbak tomboy, slebor, dan natural (suka ke laut, ke gunung, yang nature nature gitu ;p).  Yang mainnya kebanyakan sama cowok-cowok, low maintenance, yang setiap saya dandan pasti menjadi buah bibir, haha. Jadi kesannya anti make-up, padahal enggak lho! seslebor-slebornya wanita, tidak ada yang bisa lepas sama sekali tanpa make up, ya kecuali karena alasan kesehatan seperti tulisan pada link yang saya tulis di atas. Suka kok dandan, tapi ya dandan ala saya. Kalau kalian berharap (ditujukan untuk teman-teman sepermainan saya yang kadang guyon:" Mbok ya kamu ini dandan biar cantik") saya pas hangout dengan kalian full make up, sepertinya akan sulit terpenuhi. Karena saya sangat tahu dengan pasti, kalian juga tahu saya dengan pasti, aslinya saya bagaimana. Percuma kan dandan pas bareng kalian, buang-buang stock, bedak mahal heyy, hahaha!

Untunglah dan untungnya, teman-teman saya ini demokratis sekali. Mau saya pas pakai kaos belel jaketan dan bergo-an pas jalan bareng juga nggak masalah. Sebenernya pernah sih berusaha sedikit niat dandan apa gitu pas jadwal main bareng mereka, tapi ujung-ujungnya: hapusin make up, ganti baju sama kaos. Enakan gitu sih, daripada diledekin kaya lenong ntar, hahaha. Lagipula, saya yakin mereka nggak akan ninggalin saya atau pura-pura nggak kenal saya pas di mall gara-gara muka saya 'polos' (nggak tahu ya kalau dalam hati sebenarnya mereka nggak pengen mengakui saya sebagai teman, ahh, nggak mungkin!)

Balik lagi, apa sih definisi cantik? dan perlu nggak sih make up?
Cantik menurut saya (yang sudah terkontaminasi kata orang), atau dirubah saya merasa cantik ketika..
1. Ketika nggak ada jerawat merah merona di pipi kanan, kiri, kening atau dagu. Untungnya saya nggak terlalu berjerawat, jadi setiap hari merasa cantik, haha.
2. Ketika pakai baju baru! hahaha, meski cuma tigapuluh rebu harganya, udah pede banget merasa paling cantik sedunia. Boros dong!beli baju terus? baru bukan berarti baru beli banget, saya sering excited sendiri ketika memakai baju dengan mix and match baru. Dalam hati selalu bilang: "huahhhh..ternyata bisa juga ini di mix sama ini!", lalu girang, dan dipakai terus-terusan.
3. Ketika sedang bahagia. Otomatis banyak senyum, dan ketika saya senyum dengan ikhlas saya merasa cantik banget. Kenapa saya tuliskan senyum ikhlas? karena kadang saya juga memiliki dan melakukan senyum bisnis. Apa itu senyum bisnis? senyum bisnis adalah senyum sekedarnya, formalitas dan tanpa hati. Jadi yang seperti itu bukannya membuat merasa cantik tapi merasa eneg.
4. Ketika selesai pakai masker dan sticker komedo. Rasanya menyenangkan, dan orang senang pasti senyum, dan senyum pasti bikin cantik!

Itu aja sih sepertinya,momen-momen dimana saya merasa cantik. Dikit ya? lack of confident banget? hahaha. Enggak kok! itu nggak dikit, momen-momen itu datang silih berganti, lagipula kalau untuk bersama-teman-teman saya saja saya tidak perlu merasa cantik. Since they're my comfort zone, otomatis saya jadi bahagia, dan jadi cantik kan? *maksa,  jadi saya nggak pernah pusing mikirin semua variabel untuk jadi cantik.

Udah ah, cukup curcol tentang make up dan cantik. Perlu digaris bawahi bahwa saya bukan orang yang anti make-up atau nggak mementingkan cantik. Nanti saya didemo karena pakai produk kecantikan padahal sok anti dandan. Make up, bedak, pembersih muka, sunscreen atau apapun itu sejatinya tetap kita perlukan. Tapi karena semua amalan dikembalikan pada niatnya, mari kita sama-sama ingat mengingatkan untuk kembali pada niatan yang benar. Bukan untuk tabarruj, menarik perhatian khalayak, tapi untuk menghargai diri kita sendiri. Menghargai kecantikan yang ditakdirkan oleh Tuhan kepada kita. Menjaga agar tetap sehat terawat kan nggak ada salahnya, jaga makanan, rajin membersihkan dari kotoran, toh kebersihan juga sebagian dari iman. Jadi cantik bagi saya adalah bagian dari menyayangi diri sendiri, dan menjaga pemberian Allah, hehe. Gimana? pingin cantik juga nggak? *langsung pengen  maskeran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar