Kamis, 22 September 2011

#1 HARI ITU 17 AGUSTUS 2011...

Ya..Hari itu 17 Agustus 2011. Bertepatan dengan hari kemerdekaan tanah air tercinta, bukannya upacara kami malah berhura hura! lalalalala...

17 Ramadhan, 17 Agustus..hari itu sungguh penuh dengan berbagai macam peringatan. Dan saat itulah, setelah sekian lama kami kembali berkumpul. Loedroek angkatan 2008, cerita lama yang ditulis kembali. Dan beginilah hari itu dimulai.....

Sepakat kami menuruti usaha ketua angkatan untuk kembali berkumpul, mumpung hari libur ceritanya. Yah..kapan lagi, sudah tahun keempat. Dan entah seberapa lama kami mulai tidak saling tahu kabar masing masing, entah sibuk di himpunan lah..entah sibuk di unit lain lah..entah sibuk di KM lah..dan entahlah..ada juga yang tetap tanpa kabar.

Rencana besar hari ini adalah  "LD ONE DAY" Loedrok satu hari? yah..bisa dibilang begitu. Dimulai dengan belanja bersama di simpang, dan berakhir di rumah nunu. Kami menyusuri trotoar simpang yang penuh sesak, membawa kantong-kantong belanjaan, terhenti sejenak di beberapa kios dan sukses membawa pulang peralatan perang untuk membuat ta'jil nanti sore. Perjalanan diteruskan menyusuri jalanan cisitu lama, pertama kalinya sepanjang tiga tahun ini saya menyambangi kosan sang ketua angkatan dkk. Tetap saja, saya tidak bisa mengingat tepatnya di sebelah mana. Sembari menunggu kegiatan (kegiatan...) selanjutnya, saya transit di kosan Apin yang juga kosan Ragil. Lumayan, cukup untuk ngobrol haha hihi sampai jam 2 siang sebelum berpindah ke GOR Cisitu. Yak, kami berencana untuk main badminton..dipuncak waktu kelaparan di bulan Ramadhan. Ide bagus bukan?

Pukul 2 siang. Aisha dan Sang ketua angkatan akhirnya muncul untuk membawa kami ke GOR. Pertama kalinya juga saya kesampaian main badminton di GOR ini. Biasanya, janji-janji itu hanya terbang bersama angin, entah karena telat memesan, ataulah yang seharusnya memesan GOR ternyata ketiduran. Sungguh..ternyata Allah menghendaki saya menjejakkan kaki di GOR Cisitu..hehehe.

Saya pikir bermain badminton itu gampang. Segampang makan nasi pakai sendok. Lempar cock, pukul pakai raket, beres! Ternyata..kenangan saya bermain badminton sejak masa SMP itu amat sangat berbeda dengan masa sekarang. Begini realisasinya, lempar cock, ayunkan raket ..dan tuk! ternyata nyangkut di net, lempar lagi ternyata out, lempar lagi ternyata mleset dari raket! MasyaAllah...satu jam pertama saya dipermainkan badminton, bukan bermain badminton. Kegagalan yang bertubi-tubi tidak menyurutkan keinginan bermain saya. Diiringi teriakan-teriakan penuh kekecewaan dan sesekali seruan girang, tanpa sadar saya meloncat tinggi-tinggi ketika berhasil mencetak poin pertama. Sangat menyenangkan kawaaaan!
Satu jam berlalu, saya sudah kalah entah berapa set hingga memutuskan rehat dan menonton di pinggir lapangan. Teman-teman masih asyik memukulkan raket dengan sekuat tenaga, entah terlalu bersemangat atau sedang melampiaskan amarah yang harus ditahan karena puasa. Ya..puasa, kami harus bergegas mengakhiri olah raga tengah hari ini. Dengan bersimbah peluh dan badan pegal kami meninggalkan GOR Cisitu. Kami harus bersiap untuk agenda selanjutnya.

Pukul 16.30, setelah puas membanting diri di kasur Apin kami mulai berbenah. Agenda selanjutnya adalah buka bersama, di rumah Nunu. Dengan menaiki scoopy baru Momon kami beranjak, menenteng kresek berisi agar-agar yang akan dijadikan campuran es buah. Bertiga kami mengendarai Scoopy Momon, yak..satu motor untuk tiga orang. Nekat juga kami tanpa helm, tanpa sabuk pengaman, meluncur riang di jalanan Cisitu, menuju tujuan yang memang tidak seberapa jauh jaraknya. Saya menyetir dengan santai di jalanan dengan sesekali bertanya "belok kanan atau kiri?" karena memang ingatan saya yang cukup buruk mengenai rute perjalanan. Awalnya semua berjalan mulus, hingga kami melintasi pagar perumahan dengan kontur jalan yang menukik curam. Saya tidak yakin bagaimana ceritanya, setengah melamun saya meluncur cepat di turunan curam. Saya panik sekali! bagaimana saya harus menghentikan laju motor ini, dengan beban 3 orang, motor Momon melaju tak tertahan di jalanan. Saya berpikir kemungkinan terburuk saat itu...haruskah kami berakhir dengan menabrak pagar? Alhamdulillah...akhirnya saya mampu mengerem, TEPAT DI DEPAN RUMAH NUNU, hampir menabrak sebuah sepeda motor hitam yang terparkim manis di depannya, dan sedikit lagi kami terperosok ke selokan. DEG..DEG..DEG..pias muka saya waktu itu, Momon dan Apin sudah lebih dulu berteriak teriak sebelum saya mampu mengucap sepatah katapun. Lutut saya lemas...

Rumah Nunu hari ini dipenuhi perusak-perusak yang telah terbukti sepak terjangnya. Kami beramai-ramai mengupas semangka, pepaya dan beberapa buah lain untuk ta'jil. Kami sukses meracik minuman yang entah apa namanya, tertawa-tawa kami saling mencemooh berkata tidak akan ada yang sudi meminum ramuan buah yang kami buat. Tapi akhirnya..ketika Adzan berkumandang, sebaskom besar es buah yang tadi disangsikan kualitasnya ludes tanpa sisa. Dasar pembohong kalian semua..hahaha

Foto bersama di atas kasur Nunu yang beberapa detik kemudian," Glookkkk!" besinya melengkung. Jatuhlah satu korban 17 Agustus.

Selepas maghrib kami membuka forum bersama, saling menanyakan kabar, saling bercerita. Memang, angkatan kami sudah lama sekali tidak berkumpul seramai ini, paling pol biasanya 10 orang dengan formasi yang bisa dibilang..tidak pernah berubah. Kami dilantik sebanyak 28 orang, hari itu kami berkumpul 21 orang minus niken yang masih KP, Mbak Dini yang baru lulus dan masih di Tuban, Mbak Emi yang sedang dalam masa pemulihan pasca operasi, serta Areka dan juan yang entah tanpa kabar. Tapi..sungguh super sekali! Kami berkumpul lagi setelah sekian lama, bertukar cerita satu sama lain, untuk menjawab pertanyaan 

"Nang ndi ae kon, reeeeek?!"

Bertindak sebagai moderator Nunu memiliki otoritas untuk membully kami semua. Pertanyaan demi pertanyaan berlanjut, jawaban muncul bersahutan. Ternyata, banyak dari kami menjadi 'seseorang' di luar sana. Dari Kahim hingga anggota Kabinet, dari yang buka usaha sampai yang sebentar lagi berangkat ke Jepang. Semua punya ceritanya masing masing..hingga salah satu dari kami mengucapkan kalimat itu, "Aku sayang kalian semua..."

Kami masih saling menghargai dalam bingkai yang mungkin berbeda satu sama lain. Kami saling menguatkan dengan jalan yang mungkin tidak sama. Kami saling mengingat dengan cara yang mungkin kami pun tidak akan memahaminya. Tapi kami satu angkatan, Loedroek 2008. Dari sini kami saling mengenal, kita tidak bisa tiba-tiba lupa bukan? kecuali kalau amnesia akut atau memang benar sudah termakan usia. Kami memang mengambil jalan yang berbeda, tetapi masih ada persimpangan dan pemberhentian yang membuat kami bertemu kembali. Sungguh satu hari yang sangat menyenangkan, berjanji menjelang "hari itu" entah 2012 nanti, entah bersama sama ataukah hanya menjemput di depan sabuga. Semoga adek-adek kita berhasil menyelundupkan minyak tanah, hehehe. Dan momen itu..tidak akan terlewatkan begitu saja.



Farewell party Aisha dan Kodir, sebelum harus terbang ke Jepang

P.S Satu yang lupa belum disebut, Nana sekarang pindah ke UI :),
btw Makasih mas Pees, makasih mbak Odit. I know how difficult you face that hard time, hehe

* Kenapa tidak ada muka saya? -nasib juru foto-






Tidak ada komentar:

Posting Komentar