Sabtu, 24 Maret 2012

Jumat Kali Ini Sungguh Luar Biasa


Masih..efek TA yang membuat saya terlibat semakin jauh dengan dunia ibu hamil-bidan-persalinan. Sepertinya kali ini adalah acara puncaknya, scene luar biasa yang masih membuat saya bertanya-tanya "Apa yang saya lakukan di sini??"

Satu hal yang harusnya kemaren saya laporkan ke Kak Babang, saya kemarin ke Kidang Pananjung sendiri, tepatnya berdua dengan teman, tapi yang perlu digaris bawahi adalah SAYA NYETIR SENDIRI. Tentunya saya mengalami adegan mendorong motor juga, berhenti di tengah jalan juga, Vega kesayangan saya ini sungguh luar biasa!

Tugas akhir ini memang luar biasa. Berkali-kali Allah menjawab kegalauan saya dengan hal-hal konkrit. Tentunya setelah saya melakukan tindakan konkrit selain hanya melamun dan galau sepanjang Minggu. Saya memutuskan pergi ke Kidang Pananjung, entah..apapun, saya harus ke sana Minggu ini.
Deal. Jumat pagi, saya sudah servis motor, mendapatkan partner berperjalanan, dan janjian dengan Teh Iis. Bismillah Ya Allah..sya berangkat. Perjalanan lancar, saya sampai dengan selamat ke KP, dan disambut berita mengejutkan 
"Teh Iis lagi nolong lahiran di RW 6," ujar ibu Teh Iis,

Haa..orang lahiran? Ya Allah, Subhanallah..baru beberapa hari yag lalu saya putus asa sampai diketawain Teh Iis ketika random bertanya "Ga ada yang mau lahiran ya teh?", yang kontan disambut dengan balasan sms yang mengindikasikan tawa berderai dengan pesan tersembunyi gila nih anak, maksa banget nyari orang lahiran pas g ada jadwal.
Tapi rupanya Allah berkehendak lain, saya diberi kesempatan ikut serta dalam proses persalinan seorang warga yang MasyaAllah lokasinya..membuat badan saya pegal-pegal menahan badan ketika dibonceng naik turun.

Live. Langsung. Tanpa editing.
Teman saya sudah menciut bergidik ngeri, saya juga tidak kalah tegang. Situasinya sangat aneh, tiba-tiba ada saya dan teman saya yang totally stranger ikut teh Bidan nolong persalinan. Saya bersiap dengan kamera yang akhirnya hanya sesekali digunakan karena merasa tidak etis mengabadikan peristiwa tersebut. Buku catatan dan pulpen saya pegang erat-erat sambil mata saya nyalang mengawasi setiap pergerakan Teh Iis.

Hampir dua setengah jam kami menunggu.
Semua orang menunggu.
Itu adalah peristiwa pertaruhan hidup dan mati. Sang ibu yang berjuang menghadiahkan kehidupan pada anaknya, disaat yang bersamaan dia pun harus memperjuangkan dirinya, peristiwa yang sungguh..sungguh luar biasa. Baik ngerinya maupun kerennya, maupun yang lain-lainnya! 

Live. Langsung.

TA membuat saya terlibat sejauh ini. Terlibat pada satu lagi keajaiban di depan mata yang sering terlupakan. Betapa mukjizat itu ada di sekitar kita. Mahabesar Allah...yang telah membukakan mata saya pada segala karunia-Nya.

Wanita, melaluimu Tuhan menunjukkan keajaiban. Dia jadikan kau seorang ibu sebagai lautan kesabaran dan kasih sayang. Ibu, Ibu, Ibu..bahkan Rasul pun menyebutkanmu tiga kali dalam sabdanya, sungguh, kedudukan yang mulia. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar