Minggu, 22 Mei 2011

Plaza Widya 22 Mei 2011


Setahun sudah terlewati. Berakhir dengan cipratan air dan belasan 'korban' berjibaku di Indonesia tenggelam. Sungguh, waktu berlalu begitu saja.

Sambil tertawa tawa aku berlari menjauh, tak ingin terseret masuk ke Indonesia Tenggelam. Cukup sekali saja, yang sekali itu lebih berarti.
Aku duduk mengamati dari jauh*sengaja menyingkir memang*, tak sengaja berpikir dalam hati, "Sudah selesaikah?" sebersit rasa sedih muncul. Aku sedikit menyesal, mengingat daftar kesalahan yang terbeber selama evaluasi semalam. Sungguh...bukan kalian yang gagal, tapi aku. Aku gagal menepati amanah yang telah diberikan kepadaku. 

Ini bukan masalah tradisi dari generasi ke generasi. Dan sungguh lucu jika selama ini kami kehilangan jiwa. Rasa memiliki hingga kami rela melakukan apa saja. Bukan sekedar tuntutan amanah yang harus sesegera mungkin ditunaikan tanpa ada 'hati' yang menyertai. Kesalahan sudut pandang dan segala keterbatasan bukanlah merupakan suatu halangan yang malah dijadikan alasan. Dibutuhkan lebih dari sekedar rumusan 'draft kaderisasi' untuk ditepati. Komitmen, keikhlasan dan rasa cinta bukan sebuah gurauan semata dalam menjalani hal ini. Bukan dengan niat yang terbagi, tapi dengan keyakinan penuh bahwa kita mampu melakukannya. Proses ini tidak sepenuhnya gagal, satu berita gembira yang dapat dijadikan bahan evaluasi lagi untuk memperbaiki diri. 26 orang yang tetap tinggal dalam kondisi terburuk ini lah yang akan menjawab. Bagaimana proses ini masih membuahkan hasil. Bahwa kami, tidak salah memilih kalian.

Melihat kalian berdiri di sana, membela diri dari cercaan dan makian. Sungguh, kami sebenarnya menyayangi kalian. Melihat kalian menangis tergugu, sungguh bukannya kami tidak memiliki perasaan. Namun kami hanya ingin membuat kalian belajar bertahan.
Dan kini, meskipun bersyarat, anggap saja itu tak bersyarat. Didetik-detik terakhir kalian mampu membuktikan bahwa kalian bisa. Menjadi bagian dari kami bukan hanya masalah senang-senang, namun bagaimana kami dan kalian bisa saling belajar. Belajar mengayomi, belajar menghormati. Saling membagi, berjaga satu sama lain.

Selamat datang, rek. Kami bahagia menyambut kalian. Kalian membuatku banyak belajar, membuatku ingin berbuat lebih, membuatku ingin memperbaiki kesalahan.
Kita akan selalu menjadi satu keluarga, baik dalam suka maupun duka.

Abang ngomong abang, ijo ngomong ijo.

Satu titipan kami untuk kalian jaga. Berani mati demi kebenaran. Selamat datang di Loedroek ITB.
                       
                                                                                                      




Tidak ada komentar:

Posting Komentar