Senin, 18 Mei 2015

10 Hal yang Perlu Diingat Suatu Hari Nanti


Setiap perjalanan bagi saya memiliki ceritanya sendiri-sendiri. Repotnya, nyebelinnya, serunya, nyenenginya, pegel-pegelnya..semua berbeda. Dan masih dalam edisi perjalanan -yang sebentar lagi harus dihentikan sejenak dalam rangka melengkapi cerita hidup lainnya- maka kali ini saya ingin menuliskan hal-hal random yang dapat saya simpulkan selama perjalanan. Sepotong-dua potong kalimat yang perlu dicatat untuk diingat, atau untuk tidak dilakukan kembali.

1. Meninggalkan krim pereda nyeri ketika bepergian adalah benih penyesalan yang baru akan disadari di akhir hari, menjelang tidur di tempat asing.

Beneran deh, bawa aja kalau memang ada persediaan di rumah. Aktivitas outdoor yang kamu kira ringan-ringan kapas bisa berubah menjadi semacam olahraga kesiangan yang bikin pegal-pegal leher, pundak atau kaki. Dan kalau kamu kebagian shift nyetir, krim pereda nyeri pasti sangat..sangat membantu.

2. Coba lihat orang-orang yang naik Bianglala, wajahnya sumringah banget kan? padahal dia tahu bakal di puter, kadang di atas kadang di bawah. Hidup tuh gitu aja, simple, kaya orang naik Bianglala.

Sama banget kaya kehidupan manusia, kejayaan, kesedihan, kebahagiaan, dipergilirkan. Jadi buat apa suntuk mikirin masalah hidup. Toh, bersama kesulitan ada kemudahan.

3. Ketenangan itu sumbernya dari dalam diri. Nyari jauh-jauh ke gunung, ke laut atau ke air terjun juga nggak akan nemu kalau di dalam diri masih rusuh.

Udah mendaki capek-capek tapi nggak nikmat. Nyetir jauh-jauh cuman dapet capek. Berenang sampai gosong juga nggak gembira. Lari ke gunung atau laut nggak akan menyelesaikan masalah, jadi jangan jadikan acara piknik buat pelarian dari beban hidup. Hadapi dulu baru liburan jadi reward!

4. Perjalanan berjam-jam bisa jadi memang membosankan. Tapi bukankah saat itu pula muncul kesempatan untuk berbincang lebih lama? 

Perjalanan selama menuju destinasi adalah bonus waktu ngobrol yang kadang susah banget didapatkan. It ones of quality time beetwen friends or family, lho! Plis, buang gadget jauh-jauh kalau kamu nggak mau jadi super nggak asik.

5. Menambah koleksi foto wefie atau selfie bukan satu-satunya tujuan mulia untuk berperjalanan.

Simpan sebentar gadget kamu, stop online kalau nggak perlu-perlu banget. Take a deep breath, tebarkan pandangan, dengar suara sekeliling, hayati. Emang sih, seneng kalau lihat foto bagus-bagus selama perjalanan, dan melihatnya pasti bikin kangen kerena ingat semua cerita seru. Tapi, jangan sibuk sendiri ambil gambar tanpa sempat menikmati 'gambar' aslinya. Karena apa yang bisa ditangkap mata, nggak akan bisa semuanya tertangkap kamera.

6. Sabar itu nggak ada batasnya. Semakin bersabar, semakin mudah kok ngejalanin apapun.

Pesawat delay. Telat makan. Rencana gagal. Jalanan macet. Duit habis. Yang sabar..mau marah ke siapa? marah nggak akan menyelesaikan masalah. Better bicara baik-baik dan segera cari solusi.

7. Jawaban TERSERAH itu sama sekali nggak membantu.

Serius. Tapi emang sering males mikir sih ya. Jadi yasudah, jangan ngambek kalau hasil terserahnya nggak sesuai ekspektasi.

8. Coba sesekali mengambil inisiatif, dalam hal apapun.

Sesekali nggak ada salahnya buat memulai pembicaraan, memperkenalkan diri, atau sekedar nawarin cemilan. Karena kalau semua sama-sama gengsi dan jaim minta disapa duluan, yang ada kamu hanya akan ngobrol sama isi kepala, alias monolog. Ya gapapa sih kalau niatnya emang pengen kontemplasi.

9. Bertemu orang baru, tempat baru dan suasana baru itu semacam tantangan yang juga memerlukan taktik untuk menyikapinya.

Hal ini akan mengasah insting, meningkatkan skill adaptasi, dan menambah wawasan sosial-budaya kalau bisa dilakukan dengan tepat. Ada sih resiko tengsin, semisal sok-sokan ngajak ngobrol pakai bahasa Sunda tapi ternyata pas dijawab pakai full Sunda cuma bisa mlongo. Tapi serius, hal-hal baru itu meskipun agak bikin ketar-ketir sejatinya asyik buat dieksplor.

10. Sadari kondisi sendiri, jangan pernah memaksakan apa yang nggak bisa dipaksakan.

Jangan pernah lupa menganalisa dan mengenali kondisi diri biar nggak repot sendiri. Pantangan makan, bisa atau nggak bisa berenang, takut apa nggak sama ketinggian, tahan atau nggak sama dingin. Bilang kalau nggak bisa, karena bisa saja fatal akibatnya.

Hahaha, sedikit nggak penting sih tulisannya. Tapi, kadang kita menemukan banyak hal yang harus di hightlight, diingat-ingat, justru ketika kita berada di saat yang tak terduga. Semacam tiba-tiba merenung dan mendapat hikmah, atau juga nyeplos di tengah-tengah obrolan geje. Waktu-waktu seperti itu yang kadang bisa menjadi wake up alarm, jawaban dari langit atas pertanyaan yang berputar-putar di kepala.

Jadi, nggak ada salahnya kan menuliskan sebagian? mungkin akan ada lagi beberapa wangsit yang bisa ditulis setelah perjalanan atau kejadian selanjutnya.

"Tuhan memberikan jawaban atas setiap pertanyaan di waktu yang tepat, dengan cara yang tepat. Hanya saja manusia kadang tidak bisa membaca kalimat-Nya. Maka diperlukan tambahan waktu dan kesabaran, dalam perjalanan mencari jawaban"
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar