source:http://inklover.wordpress.com |
"And the currency for relationship is called sincerity."
..dan mata uang ini berdenominasi tunggal: Ketulusan. (Rene Suhardono)
Kemarin, tanpa diduga dan dinyana saya mengalami kecelakaan kecil. Tertebak dari judulnya, saya mengalami sedikit fraktura di pergelangan kaki yang sampai jam setengah enam petang masih saya kira -retak dikit gapapa lah ya- yang ternyata diklarifikasi dokter sebagai: patah tulang. Memang, nyeri dan bengkak di sekujur kaki saya tidak terlalu parah meskipun cukup membuat saya duduk tidak tenang, apalagi berjalan yang tentu saja tidak bisa, dibumbui sedikit air mata di sela-sela tawa getir ketika harus menggantung kaki untuk ke kamar mandi. Alhamdulillah, dokter yang saya temui sangat menyenangkan dan cukup melegakan ketika saya hanya harus bersabar hingga dua minggu ke depan untuk terbebas dari balutan gips keras dan juga 'lompat kodok' ini.
Lantas, apa hubungannya dengan relationship? -lagi, setelah terakhir saya juga memposting tentang topik ini-
And the currency for relationship is called sincerity.
Ya, ketulusan yang merupakan nilai tukar dari sebuah silaturahmi benar-benar menjadi faktor dominan dalam keselamatan saya kemarin. Terimakasih sebesar dunia dan seluas lautan yang mungkin belum cukup bagi kedua sahabat saya yang setia menemani sejak pagi hingga lepas isya'. Bukan perkara mudah untuk bisa sabar mendorong kursi roda dan menunggui sambil mengantuk di rumah sakit. Siapa yang mau membuang waktunya yang tentu saja sangat berharga kalau bukan karena niat mulia yang tulus dari dasar hati?
Banyak pelajaran dan hal-hal luar biasa. Tentu saja karena ini adalah pengalaman pertama yang semoga juga terakhir saya mengalami kecelakaan yang berujung pada cedera fisik. Bahkan dengan bodohnya saya masih bisa berpikir: "Bagaimana bisa saya benar-benar jatuh? toh, biasanya Allah selalu membuat saya bisa menghindari situasi bahaya seperti ini," Err..tidak apa-apa, silahkan tertawa. Tapi saya benar-benar sempat berpikiran seperti itu. Kejadian ini membuat saya berkenalan dengan hal-hal baru, excited bermain-main dengan kursi roda, amaze dengan cara kerja gips yang ternyata awalnya berupa selembar busa, dan terlebih mengendalikan emosi jiwa.
Yang paling luar biasa adalah dalam situasi seperti ini, saya baru menyadari dan mencamkan baik-baik betapa berharganya orang-orang di sekitar saya. Dengan kondisi di perantauan, jauh dari keluarga-yang tentu saja khawatir setengah mati tapi saya sok cool melarang untuk datang ke Bandung- siapa sih yang saya nggak gentar? untung saja, Allah masih membukakan mata hati sahabat-sahabat saya untuk tetap survive ketika saya selalu memanfaatkan situasi dan memasang muka lemah seraya berkata "ambilin, gue minum," atau "beliin gue makan,". Oke, meskipun dengan beberapa statement "Gue mau ngungsi ahh dua minggu," atau "Lo mesti nemenin gue nonton JKT48 kalo udah sembuh," serta "Awas aja ya ntar kalo lo udah sembuh..tunggu pembalasan gue," Haha, thank's for being Allah's hands to keep me full and peace.
Ada lagi, kemarin saya disarankan untuk memakai kruk selama dua minggu. Dan dengan baik hatinya Sang dokter mencarikan pinjaman untuk saya. Meskipun pada akhirnya saya tidak jadi meminjam karena kruk punya bapak yang mau dipinjamkan ke saya itu juga pinjaman, maka lebih baik saya mencari pinjaman ke teman saya yang kebetulan punya. Tapi saya tahu, Sang dokter dan Sang bapak begitu tulus ingin membantu, bahkan ketika akhirnya saya bertemu dengan bapak yang juga mengalami patah tulang..beliau sempat memaksa saya untuk memakai kruk-nya dan menitipkannya kembali ke rumah sakit satu bulan kemudian ketika beliau kembali kontrol.
Ketulusan itu, tampak begitu saja dan dengan mudahnya terbaca lewat rona wajah dan senyuman mereka.Dan saya pun dapat mengenali bentukannya tanpa harus berpikir dua kali, apalagi berasumsi.
Semuanya pada akhirnya menjadi sebuah rangkaian pengalaman yang luar biasa. Sungguh Luar biasa. Terimakasih untuk para tokoh utama dalam kisah ini, Niken dan Pipit. Silahkan menikmati kesempatan membully saya selama beberapa minggu ke depan, hanya tunggu saja akibatnya setelah ini, muah-haha. Hanya Allah yang bisa membalas ketulusan dan segala yang telah kalian lakukan :).
Get well soon kid :),,
BalasHapus#Ati2 laen kali,, hehehee