Kenapa dalam hidup selalu ada pertanyaan yang tiba-tiba muncul, membuat segunduk timbunan salju yang susah payah dibekukan perlahan meruntuh?
Apakah ini pertanda hidup tidak pernah menawarkan rute pelarian?
Kenapa dalam hidup selalu ada celah yang membetikkan ruang untuk menumbuhkan asumsi? apakah itu berarti harapan yang layak dibiarkan tetap menyala?
Kenapa dalam hidup penyesalan adalah sebuah kalimat dalam bentuk past tense? apakah berarti ia menawarkan future tense sebagai pelipur laranya?
Kenapa justru ketika punggung yang tertegak untuk tidak berbalik, harus dipaksa memutar arah? Mementahkan setiap guliran waktu yang dibekukan untuk menjadi tegak
Lantas kenapa?
Apakah ini pertanda hidup tidak pernah menawarkan rute pelarian?
Kenapa dalam hidup selalu ada celah yang membetikkan ruang untuk menumbuhkan asumsi? apakah itu berarti harapan yang layak dibiarkan tetap menyala?
Kenapa dalam hidup penyesalan adalah sebuah kalimat dalam bentuk past tense? apakah berarti ia menawarkan future tense sebagai pelipur laranya?
Kenapa justru ketika punggung yang tertegak untuk tidak berbalik, harus dipaksa memutar arah? Mementahkan setiap guliran waktu yang dibekukan untuk menjadi tegak
Lantas kenapa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar