Kamis, 13 Desember 2012

Curhat: Ujian Kenaikan Tingkat

"Anggap saja ini ujian kenaikan tingkat,"
Ujar ibu kos sambil tersenyum dan meninggalkan saya nyengir di dapur. Pagi hari, sangat pagi bagi ukuran saya yang biasa memulai mengangkat piring pukul sembilan ini.

Menjalani rutinitas setelah hampir satu semester penuh, atau tiga tahun terakhir bahkan? hidup saya tidak ada yang rutin, rasanya adalah..sesuatu banget. Allah memberikan saya kesempatan menimba pengalaman di sebuah tempat baru dengan orang-orang yang hampir seluruhnya baru, meskipun dengan pekerjaan yang relatif sama. Dan semuanya terjadi begitu saja, begitu cepat dan sulit diatasi, haha. Bahkan hingga saat ini, kemampuan saya untuk beradaptasi masih begitu rendah, bisa dibilang tersengal-sengal kalau diibaratkan berlari.

Mengarungi lautan manusia setiap pagi rupanya bukan perkara mudah. Belum lagi kesaktian saya mengendarai motor belum seluruhnya pulih. Dibutuhkan kehati-hatian yang sangat ekstra, serta stok doa yang juga ekstra untuk bisa terus melaju -sedikit kencang- setiap harinya, pagi dan sore. Mengulang prolog yang ditulis di awal, bahwa semua ini anggap saja sebagai ujian kenaikan tingkat. Meskipun saya hanya bisa nyengir sambil cuci piring setelah gubrak-gabruk menyiapkan sarapan dan bekal, tapi sembari mencucui piring entah mengapa jadi terpikirkan. Iya ya, hidup kan terus berjalan..pasti ada kondisi baru dan tantangan baru.

Dengan status baru, tanggung jawab baru, dan peran yang baru, pasti akan ada hal yang berubah, tingkat kesulitan yang berubah, serta perubahan-perubahan lainnya. Bukankah dinamika tersebut yang justru membuat kita semakin 'hidup'? Jika semua dipandang sebagai masalah, tentu seorang manusia hanya akan disibukkan dengan ketakutan dan perasaan terbebani. Hmm..kalau begitu anggap saja ini wahan baru, tantangan baru. Ketika terdapat sebuah tantangan, maka akan ada upaya untuk menghadapi tantangan tersebut. Dan hasilnya, ketika berhasil menaklukan sebuah tantangan, maka tanpa diisadari seorang manusia baru saja berhasil menyelesaikan 'ujian kenaikan tingkat' untuk menjadi seorang manusia yang lebih baik.

Memang tidak ada lagi sarapan sambil leha-leha nonton running man, atau menyimak berita di Yahoo. Tidak ada lagi "jam berapa aja, gue bisa kok," serta hak-hak prerogatif lainnya seperti sebelumnya. Tapi dengan begini jadi harus belajar tanggung jawab, mengatur waktu, menentukan skala prioritas, menata hati, dan banyak lagi pastinya. Setelah dipikir-pikir lagi sangat seru sekali hidup ini :D. 

Meskipun masih harus banyak yang diperbaiki di sana-sini, insyaAllah semua bisa diatasi. Menormalkan hari-hari liburan mungkin masih belum seluruhnya. Tapi semuanya adalah sebuah proses pembelajaran. Meskipun agak sambil nyengir bilangnya, tapi tetep lah..everyday is holidaaay ;p




Tidak ada komentar:

Posting Komentar