Pagi ini saya menyiapkan diri dan merapal niat dalam hati. Sedang apapun saya, ketika anak-anak terbangun nanti saya akan mengakhiri aktivitas saya dengan lapang dada. Biarlah, kalau semuanya tidak beres dalam satu waktu tidak apa-apa.
Selama ini salah satu sumber yang membuat upaya komunikasi positif saya gagal adalah ekspektasi dan keinginan. Meskipun sesederhana melihat rumah bersih dan rapi pagi-pagi. Maka ketika hal tersebut tidak tercapai, suasana hati saya terganggu. Lalu saya menjadi mudah marah, menyalahkan anak-anak sebagai sumber ketidaktuntasan setiap pekerjaan.
Maka hari ini, ketika saya mencoba mengikhlaskan dan mengikuti kegiatan anak-anak, ternyata hati menjadi lebih lapang. Saya mengakui dan menerima bahwa diri saya tidak sempurna. Ketika saya mampu menerima hal itu, saya melihat kesalahan-kesalahan kecil yang dibuat anak-anak sebagai sesuatu yang ternyata..sama sekali bukan masalah besar.
Sesederhana tidak memarahi Atha ketika menumpahkan air. Alih-alih merepet seperti biasa, saya menyodorkan tisu. Meminta Atha untuk mengelap, dengan nada suara yang lebih bersahabat. Jika ingat bagaimana kerasnya kemarin saya berkata-kata kepada Atha ketika menumpahkan makanan, rasanya sedih sekali. Sungguh, tak perlu semua ucapan dan gesture menakutkan itu saya lontarkan kepada anak-anak kesayangan saya.
Upaya komunikasi produktif saya kepada Atha cukup berhasil. Demikian juga kepada diri saya sendiri. Cukup mulus untuk hari ini.
Bintang untukku hari ini
🌟🌟🌟🌟
Semoga besok akan lebih baik, dan selalu lebih baik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar