Senin, 09 September 2013

Jalan-jalan: Floating market

Minggu kemarin akhirnya wacana jalan-jalan akhir pekan kembali terealisasi. Kali ini tujuan kami masih di sekitaran Bandung, tepatnya di kawasan Lembang.

Floating Market adalah sebuah objek wisata keluarga yang bisa dibilang baru. Terletak di jalan raya Grand Hotel, tidak jauh dari pasar Lembang Floating Market cukup mudah ditemukan. Areal parkiran cukup luas, namun masih berupa hamparan tanah berbatu. Teman saya sempat terpeleset ketika akan memarkir motor, untung saja tidak sampai terluka.
Situ (Danau) di area Floating Market
Tiket masuk kawasan terjangkau, hanya 10 ribu rupiah+2 ribu rupiah untuk parkir motor. Tiket pun dapat ditukar dengan segelas minuman ketika di dalam area foodcourt. Segera setelah masuk ke dalam area foodcourt yang memang menjadi tujuan utama kami, kami melakukan survey kecil-kecilan untuk mengetahui kisaran harga makanan. Hal ini dilakukan untuk mengira-ngira berapa uang yang harus kami tukar dengan koin khusus. Dengan koin khusus? Koin khusus apakah gerangan?

Nah, inilah salah satu keunikan Floating Market. Selain sesuai dengan namanya 'Floating Market', dimana para penjual makanan di kawasan ini membuka lapak di atas perahu-perahu kecil yang megambang di permukaan danau, ketika bertransaksi pengunjung hanya bisa melakukan pembayaran dengan koin khusus. Nominal koin tersedia dalam pecahan 5 ribu, 10 ribu dan 20 ribu. Jadi untuk dapat menikmati berbagai jenis kuliner, pengunjung harus menukar mata uang rupiah dengan koin khusus ini.
suasana di Pasar Apung 'Floating Market' saat pagi hari
Meja-meja untuk menikmati hidangan 
Rumah apung di tengah danau
Setelah menemukan menu yang diincar, kami segera menukarkan uang dengan koin dan mencari tempat duduk yang nyaman. Karena masih pagi, cukup banyak tempat duduk yang kosong. Segera setelah itu kami menukarkan potongan kupon dengan minuman hangat. Saya memilih coklat hangat dan memesan tahu mendoan sebagai cemilan sebelum keliling di area sekitar foodcourt. Setelah kenyang dengan tahu dan coklat hangat, saya dan teman-teman sepakat untuk menyewa perahu. Memang, di situ (danau) yang sama, disewakan pula berbagai macam alternatif permainan seperti sepeda air, kano dan perahu. Dengan membayar 70 ribu rupiah, kami berkeliling dengan mendayung perahu. Ini adalah pengalaman pertama saya mendayung perahu, yah meskipun di kolam dan bukan di arus sesungguhnya tetap saja terasa seru! Kami berempat harus kompak agar perahu bisa maju ke arah yang diinginkan, tabrakan antar perahu memang kadang terjadi tapi it's okay! Kami berhasil berkeliling dengan sukses.
'Pelabuhan' Perahu, kano dan sepeda air
Lalu lintas air di kawasan wisata perahu

Puas dengan perahu, teman-teman saya ingin sekali mencoba sholat dzuhur di mushola yang mengapung. Tapi apa daya..rupanya mushola sudah penuh sesak bahkan hingga miring akibat muatan berlebih. Akhirnya kami harus puas sholat dzuhur di 'mushola darat'. Lanjut ke area taman di sekitar danau, sesi foto-foto dimulai, hampir di setiap sudut Floating Market cantik untuk dijadikan background foto, jadilah kita foto-foto sampai puas.
Mushola apung di atas danau
Setelah dari areal taman, kami lanjut ke kawasan souvenir dan rumah apung yang ternyata juga disewakan. Sayang sekali kami tidak bisa mencoba masuk karena ada perbaikan pada beberapa bagian. Setelah puas berkeliling, akhirnya kami kembali ke areal foodcourt untuk menghabiskan sisa koin yang belum di tukar. Wah, semakin siang rupanya semakin ramai. Pengunjung tumpah ruah di kawasan perahu apung yang menjual makanan. Akhirnya saya mendapatkan segelas es tapai dan satu porsi bakso bakar. Setelah tandas, akhirnya kami 'turun gunung' meninggalkan Lembang, bergabung mengular menyusuri kemacetan.

Sampai jumpa minggu depan dengan edisi: Maribaya. Doakan saja rencana trip Maribaya terealisasi ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar